Cara Menggunakan Mesin Cuci Top Loading
Penasaran dengan Tips & Trik lainnya?
Untuk informasi lebih lanjut mengenai cara, tips & trik, hingga rekomendasi properti, khususnya properti di cikarang seperti Cluster De Silva Residence Kota Deltamas yang menyediakan lingkungan perumahan asri dan indah dengan harga terjangkau, kunjungi eCatalog Sinarmas di ecatalog.sinarmasland.com untuk promo menarik.
Pada kesempatan kali ini kami akan membahas sekilas tentang mesin cuci electrolux top loading dengan gejala kerusakan mati total. Di tempat kami jarang kami temui mesin cuci jenis ini cuma beberapa saja, rata-rata dengan kerusakan yang sama yaitu pada bagian power suplainya semisal elko 450V/4,7uF bocor, melembung atau kakinya karatan sehingga putus bisa juga ic power suplai yang short ataupun open. Power suplai tidak menggunakan transformator (transformatorless) tetapi hanya menggunakan ic LNK306, di tempat kami ic jenis ini sulit didapatkan, sebenarnya di pasaran online juga ada harga sekitar 30 ribuan belum termaasuk ongkos kirim. Namun bila kita diburu waktu maka power suplainya bisa kita ganti dengan trafo konvensional atau trafo biasa.
Tegangan power suplai yang dibutuhkan adalah 12VDC. Jalur plus 12V terhubung ke salah satu jalur listrik 220VAC. Dari 12V ini kemudian diturunkan menjadi 5VDC untuk catu daya micom menggunakan ic regulator 7805. Kita buat adaptor dengan menggunakan trafo CT 500 mA atau setengah ampere, kita menggunakan tegangan pada pin 6V jalur kiri CT dan 9V di jalur kanan CT sehingga setelah melalui dioda bridge (bisa dibuat dari 4 buah dioda biasa) akan dihasilkan tegangan kisaran 15VDC, tegangan 0V adalah sama dengan tegangan minus pada dioda bridge elko yang dipakai minimal tegangan kerjanya 25V misal kita bisa memakai 25v/1000uF. Atau memakai pin 9V kiri CT dan 9V kanan CT dioda yang dipakai juga dioda bridge tegangan outputnya 18VDC elko yang dipakai 25v/1000uF. Kami tidak merekomendasikan memakai 12V kiri CT dan 12V kanan CT dan dioda hanya 2 buah sebagai jalur plus dan tegangan 0V atau jalur minusnya adalah pin CT karena bila input tegangan listrik turun drastis maka tegangan output akan kurang dari 12VDC.
Dari jalur plus dan minus inilah selanjutnya kita pasang ic regulator 7812 sehingga dihasilkan tegangan stabil 12VDC. Tegangan keluaran dari ic regulator 7812 kita pasangi lagi elko 16V/1000uF atau 25V/1000uF. Jalur keluaran ini kita sambungkan ke modul pada jalur plus dan minusnya, jangan sampai terbalik, lebih mudahnya sesuaikan dengan jalur plus dan minus elko tegangan 12V yang sudah ada di modulnya.
Kita menggunakan tegangan lebih besar dari 12VDC pada adaptornya alasannya adalah agar tegangan keluaran dari ic regulator 7812 tetap stabil 12VDC meskipun tegangan listrik naik-turun. Perlu diperhatikan juga meskipun kita bisa membuat adaptor dengan pin 6V kiri CT dengan 6V kanan CT dengan dioda bridge, atau 12V-CT-12V dengan 2 dioda (seperti yang kami tulis diatas) tanpa menggunakan ic regulator 7812 tetapi tegangan yang dihasilkan tidak stabil pada saat tegangan listrik 220VAC tidak stabil pula, ini akan berakibat kerusakan lebih parah pada bagian modul terutama pada bagian displai karena menggunakan tegangan 12V langsung dan ic micom dimungkinkan tetap aman karena sudah memakai ic regulator 7805 yang memang sudah ada di modulnya.
Sensor yang digunakan pada modul jenis ini ada 5 (lima) buah yaitu sensor pintu (switch tekan), sensor getaran (switch tekan), water level, sensor motor (dalam modul) dan sensor pompa (dalam modul). Mesin cuci ini agak beda dengan yang lain karena meskipun bukaan atas (top loading) pembuangan airnya menggunakan pompa tersendiri, bagi kami ini hal uniknya, kalau di mesin cuci toshiba pintu atas hal uniknya pada door lock dan pada sensor motornya.
Seingat kami, mesin cuci jenis ini bila motor pompa air tidak terpasang akan terjadi error dan bila getaran mesin cuci mengakibatkan aktifnya switch sensor getaran akan timbul error "Ld" bisa juga karena posisi mesin cuci yang miring atau tidak rata.
Kerusakan pada bagian micom kami belum pernah menjumpai pada modul mesin cuci jenis ini, kerusakan yang pernah kami jumpai adalah pada power suplai dan pada bagian displainya, dimana angkanya putus-putus yang diakibatkan oleh resistor smd dengan kode body 301 atau 300Ω ada beberapa yang terbakar. Dan kami pernah pula menjumpai kerusakan pada switch putarnya yaitu pada putaran pemilihan program proses, kebetulan kerusakan belum begitu parah yaitu saat knop diputar lampu indikator proses tidak mau berpindah atau perpindahan lampu tidak mengikuti putaran knop solusinya hanya kami bersihkan bagian dalamnya dengan cairan pembersih karat dan hasilnya bisa normal kembali. Mesin cuci jenis ini juga memakai sistem tombol sentuh, jalur modul dihubungkan dengan pegas ke bagian sentuhnya. Ada yang kami lewatkan yaitu mencatat kode ic kontrol display dan key-nya sekilas kami hanya melihat ic smd kecil bentuknya kotak persegi (keempat sisi sama). Demikian ulasan kami saat ini, apabila ada hal-hal yang salah dan kami mendapat datanya yang benar akan kami update sesegera mungkin. Maaf bila ada sesuatu yang kurang jelas dalam susunan kalimatnya dan semoga bermanfaat bagi sobat-sobat teknisi yang mengalami kasus yang sama.
We use cookies, including cookies from third parties, to enhance your user experience and the effectiveness of our marketing activities. These cookies are performance, analytics and advertising cookies, please see our Privacy and Cookie policy for further information. If you agree to all of our cookies select “Accept all” or select “Cookie Settings” to see which cookies we use and choose which ones you would like to accept.
Tambahkan Deterjen
Tambahkan deterjen dalam jumlah yang tepat. Gunakan deterjen yang dirancang khusus untuk mesin cuci agar busanya tidak berlebihan, yang bisa meninggalkan kerak dan kotoran di saluran air. Anda juga bisa menambahkan booster dan pelembut pakaian. Untuk mesin cuci top loading, masukkan deterjen ke dispenser dan jangan melewati garis pengisian maksimum. Jika tidak ada dispenser, tuangkan deterjen langsung ke dalam tabung sebelum memasukkan pakaian.
Masukkan Pakaian ke Mesin Cuci
Setelah menyortir pakaian, masukkan ke dalam mesin cuci. Jangan menumpuk pakaian sembarangan, atur agar terlihat seberapa banyak pakaian yang dimasukkan. Ini penting untuk menentukan jumlah air dan deterjen yang diperlukan. Untuk mesin cuci top loading dengan fitur pengaturan air, berikut adalah panduannya:
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat menggunakan mesin cuci top loading dengan mudah dan efektif, memastikan pakaian Anda bersih dan tetap terjaga kualitasnya.
Cara Menggunakan Mesin Cuci Otomatis
Mesin cuci memberikan keunggulan dalam penggunaan air dan deterjen. Sistem pintar pada mesin ini dapat secara otomatis menyesuaikan jumlah air dan deterjen yang diperlukan untuk setiap siklus pencucian. Sehingga, tidak hanya membantu mengurangi konsumsi bahan-bahan saja, tetapi juga kontribusi positif terhadap lingkungan.
Dengan demikian, pilihan untuk menggunakan mesin cuci otomatis tidak hanya mempermudah hidup Anda, tetapi juga mendukung upaya konservasi sumber daya alam. Tak hanya itu, mesin cuci otomatis juga dilengkapi dengan fitur-fitur pintar seperti pemrograman waktu mulai, pengaturan suhu, dan pilihan putaran pengeringan.
Hal ini memungkinkan Anda untuk memiliki kendali penuh terhadap proses pencucian sesuai dengan preferensi dan kebutuhan spesifik Anda. Dengan begitu, mesin cuci otomatis tidak hanya sekedar alat bantu mencuci pakaian. Melainkan merupakan investasi cerdas yang dapat meningkatkan kenyamanan hidup sehari-hari Anda.
Berikut cara menggunakan mesin cuci otomatis dengan tepat dan benar:
Sama halnya dengan proses pencucian manual, saat menggunakan mesin cuci disarankan untuk memisahkan pakaian berdasarkan warna dan jenisnya. Ini adalah langkah bijaksana untuk memperhatikan perbedaan warna pada pakaian, terutama yang masih baru. Karena warna tersebut memiliki potensi untuk luntur selama proses pencucian.
Agar lebih efisien, Anda dapat juga mengelompokkan beberapa pakaian menjadi 2 kategori utama, yaitu pakaian berwarna terang dan pakaian berwarna gelap. Pakaian dengan bahan ringan, seperti pakaian dalam, sebaiknya juga tidak dicampur dengan pakaian yang memiliki berat bahan lebih berat, karena dapat merusak tekstur dan bentuknya.
Ketika mencuci handuk, jaket tebal, atau pakaian berbahan wol, sebaiknya dipisahkan dari pakaian biasa untuk mencegah potensi kerusakan pada pakaian. Dengan memperhatikan aspek-aspek ini, Anda dapat meningkatkan efektivitas dan keamanan proses pencucian menggunakan mesin cuci, menjaga kualitas dan daya tahan pakaian Anda.
Ketika tabung mesin cuci siap untuk mengisi air, langkah pertama yang perlu diperhatikan adalah memasukkan pakaian kotor ke dalam mesin cuci. Pastikan agar pakaian tidak hanya ditumpuk begitu saja, Anda bisa memasukan dengan benar dan rapi ke dalam mesin cuci untuk menghindari pakaian saling tersangkut dalam mesin cuci.
Memperhatikan tata letak pakaian saat dimasukkan ke dalam mesin cuci juga dapat membantu proses pencucian berjalan lebih efisien. Selain itu, beberapa mesin cuci otomatis menyediakan opsi untuk mengontrol jumlah air yang digunakan selama proses pencucian.
Pengaturan air ini dapat disesuaikan berdasarkan jumlah pakaian yang akan dicuci. Berikut adalah panduan umum untuk mengatur jumlah air sesuai dengan beban pakaian:
Dengan memperhatikan panduan ini, Anda dapat mengoptimalkan penggunaan air dan menjaga efisiensi dalam mencuci pakaian menggunakan mesin cuci otomatis.
3. Mengatur Putaran Mesin Cuci
Sebelum Anda memulai proses pencucian dengan menekan tombol start pada mesin cuci. Maka disarankan untuk melakukan penyesuaian terlebih dahulu terhadap siklus pencucian yang sesuai dengan jenis bahan pakaian.
Langkah ini penting guna memaksimalkan efisiensi proses pencucian sekaligus menjaga keawetan pakaian. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai beberapa pilihan siklus yang umumnya tersedia pada mesin cuci:
Dengan menyesuaikan siklus pencucian sesuai dengan jenis bahan pakaian, Anda dapat meningkatkan hasil pencucian dan menjaga kualitas pakaian Anda lebih baik.
4. Mengetahui Penggunaan Deterjen
Untuk menambahkan deterjen dan pelembut atau pengharum pada proses pencucian, langkah pertama bergantung pada jenis mesin cuci yang Anda miliki. Jika mesin cuci kamu adalah tipe front loading, disarankan untuk menggunakan kotak dispenser deterjen agar dapat secara otomatis dikeluarkan pada waktu yang tepat selama siklus pencucian.
Pastikan untuk mengikuti panduan mesin cuci front loading agar deterjen dan pelembut terdistribusi dengan baik. Sementara itu, jika mesin cuci Anda tipe top loading, sebaiknya tambahkan deterjen sebelum memasukkan pakaian ke dalam mesin. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan deterjen menodai pakaian saat dimasukkan.
Pastikan untuk menutup pintu mesin cuci secara otomatis setelah memasukkan deterjen agar proses pencucian dapat berjalan dengan optimal. Jika terdapat petunjuk penggunaan khusus pada mesin cuci top loading, sebaiknya ikuti instruksi tersebut guna memastikan efektivitas pencucian dan perawatan pakaian yang optimal.
5. Jemur Pakaian Secara Langsung
Agar pakaian tetap segar dan tidak mengalami bau yang tidak diinginkan, disarankan untuk segera menjemur pakaian setelah proses pencucian selesai. Hindari meninggalkan pakaian dalam mesin cuci terlalu lama. Ini karena sisa air yang tertinggal dapat menyebabkan timbulnya bau yang tidak sedap pada pakaian.
Sebaiknya langsung menggantung pakaian untuk dikeringkan. Pastikan Anda menjemur pakaian di tempat yang tepat, yaitu tempat yang tidak terkena paparan sinar matahari secara langsung. Hal ini karena dapat membuat warna pakaian memudar, Anda bisa menjemur pakaian ditempat yang teduh namun terdapat angin sehingga cepat kering.
*Baca Juga: Cara Mencuci Baju dengan Tangan yang Benar Agar Wangi
Kelebihan Menggunakan Mesin Cuci Otomatis
Dibandingkan dengan mesin cuci manual, mesin cuci otomatis menawarkan sejumlah keunggulan yang signifikan. Berikut adalah beberapa kelebihan yang memudahkan proses pencucian pakaian Anda:
1. Proses Sekali Cuci untuk Efisiensi Waktu
Keunggulan utama mesin cuci otomatis terletak pada proses pencucian yang hanya perlu dilakukan sekali. Ini sangat menguntungkan bagi individu urban yang sibuk, memungkinkan mereka untuk multitasking tanpa harus repot memindahkan pakaian dari tempat cuci ke mesin pengering.
2. Hemat Penggunaan Air dan Listrik
Dengan hanya satu proses pencucian, mesin cuci otomatis menghemat penggunaan air secara signifikan. Dibandingkan dengan mesin cuci semi otomatis, konsumsi air dapat berkurang hingga dua kali lipat, sementara efisiensi penggunaan listrik juga meningkat.
3. Pengeringan Cepat Tanpa Mesin Pengering
Pakaian yang dicuci menggunakan mesin cuci otomatis dapat kering lebih cepat karena proses satu kali pencucian membuat pakaian terus berputar bahkan setelah air dikuras. Hal ini menghilangkan kebutuhan akan tabung pengering dan mempercepat proses pengeringan, sehingga tingkat pengeringan lebih tinggi dibandingkan mesin cuci semi otomatis.
4. Pakaian Tetap Lembut Setelah Dicuci
Mesin cuci otomatis menjaga kelembutan pakaian setelah dicuci. Berbeda dengan mesin cuci semi otomatis yang sering menyebabkan pakaian kusut karena pengeringannya yang terpisah. Mesin cuci otomatis memastikan pakaian tetap bergerak dan tidak mengalami kusut selama proses pencucian.
Nah, itulah cara menggunakan mesin cuci otomatis yang baik dan benar. Jika Anda tidak ingin repot mencuci pakaian sendiri, Anda bisa menggunakan jasa laundry terdekat dari aQualis Fabricare yang telah memiliki 70 outlet di 19 kota-kota Indonesia.
Anda bisa menghubungi kami untuk layanan laundry antar jemput khusus untuk wilayah Jabodetabek dan kota Surabaya. Atau jika Anda berada di luar kota tersebut, Anda bisa langsung mengunjungi outlet kami yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Atur Siklus Mesin Cuci
Sebelum mencuci, atur siklus mesin cuci sesuai dengan jenis pakaian yang dicuci agar hasilnya maksimal dan kain tidak rusak. Berikut beberapa pilihan siklus yang bisa dipilih:
Baca Juga: 7 Rekomendasi Mesin Cuci 1 Tabung Terbaik 2024 yang Muat Banyak
Cara Menggunakan Mesin Cuci Otomatis
Cara menggunakan mesin cuci otomatis dapat memberikan manfaat signifikan, mulai dari efisiensi waktu hingga kebersihan optimal. Mesin cuci otomatis dirancang dengan teknologi canggih yang memungkinkan Anda untuk mengatur berbagai macam siklus pencucian sesuai dengan jenis kain dan tingkat kotoran yang ada pada pakaian Anda.
Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal, Anda harus tahu cara menggunakan mesin cuci secara otomatis. Jika Anda asal-asalan menggunakannya, maka cucian tidak bersih sempurna bahkan mesin cuci bisa cepat rusak. Jika Anda ingin mesin cuci otomatis kesayangan Anda tetap awet dan pakaian bersih optimal, yuk lanjut baca artikel ini.
Nyalakan Mesin Cuci
Setelah semuanya siap, nyalakan mesin cuci dan pastikan tutup mesin cuci ditutup selama proses berlangsung untuk menghindari kerusakan mesin. Jika menggunakan mesin cuci top loading dua tabung, pindahkan pakaian ke bagian pengering setelah proses pencucian selesai dan atur waktu pengeringan sesuai kebutuhan. Setelah proses pencucian selesai, segera angkat pakaian dan jemur untuk menghindari bau tidak sedap yang bisa timbul jika pakaian dibiarkan terlalu lama di dalam mesin cuci.
Periksa Label Pakaian
Sebelum memasukkan pakaian ke dalam mesin cuci, pastikan Anda memeriksa label yang terletak di jahitan sisi dalam pakaian. Label ini memberikan informasi apakah pakaian dapat dicuci dengan mesin atau harus dicuci manual. Selain itu, label juga mencantumkan informasi mengenai ketahanan kain terhadap pemutih dan suhu air.
Baca Juga: 7 Mesin Cuci Terbaik 2024: Rekomendasi Lengkap dari Berbagai Merek
Setelah memeriksa label, pisahkan pakaian berdasarkan jenis kain dan warnanya. Hindari mencampur semua pakaian tanpa penyortiran terlebih dahulu. Ini akan melindungi pakaian dari kerusakan, memudarnya warna, dan menjaga kualitasnya. Kelompokkan pakaian berdasarkan warna, misalnya pakaian berwarna terang dengan yang gelap, serta pisahkan jeans dari pakaian putih. Pakaian yang berbeda jenis kainnya juga perlu dipisahkan. Hindari mencuci pakaian ringan bersama barang berat seperti selimut, jaket tebal, dan handuk. Pisahkan juga pakaian dengan korduroi dan serat mikro yang bisa menumpahkan serat. Untuk pakaian yang sangat halus seperti renda, sutra, dan pakaian dalam, sebaiknya gunakan tas jaring agar tidak bergesekan dengan pakaian lain, yang dapat menyebabkan kerusakan.
Beberapa mesin cuci top loading dilengkapi fitur pengaturan suhu air. Pengaturan suhu penting untuk menjaga keawetan pakaian. Air panas efektif menghilangkan bakteri dan noda, tetapi dapat memudarkan warna, mengecilkan pakaian, dan menghabiskan lebih banyak energi. Gunakan air panas hanya untuk pakaian dengan noda membandel dan handuk, sementara air dingin lebih hemat energi dan ramah lingkungan.
Mesin cuci top loading menjadi salah satu pilihan favorit di Indonesia, baik yang satu tabung maupun dua tabung. Cara penggunaannya hampir sama, hanya berbeda sedikit pada proses pengeringan. Berikut adalah 7 langkah mudah menggunakan mesin cuci top loading agar pakaian Anda bersih maksimal dan semua fitur dapat dimanfaatkan dengan optimal.
Platform Jual Beli Rumah Terpercaya: eCatalog Sinarmas